Posted on 13 Dec 2025
Cetak offset atau cetak perimbangan merupakan teknik pencetakan yang umum diterapkan, di mana gambar yang sudah diwarnai terlebih dahulu dipindahkan dari pelat ke lembar karet, lalu ke media yang ingin dicetak.
Teknik ini, ketika dipadukan dengan proses pencetakan batu yang bergantung pada prinsip bahwa air dan minyak tidak bisa bercampur, memanfaatkan pengumpul gambar datar. Dalam metode offset, gambar yang akan dicetak menyerap tinta dari alat penggulung tinta, sedangkan bagian yang tidak dicetak malah menyerap air, sehingga area tersebut terbebas dari tinta.

Src: https://www.offsetprinting.info/2011/09/short-history-of-offset-printing.html
Mesin Cetak Litografi Offset Rotary Pertama
Pertama dari pencetakan offset modern berawal pada tahun 1875, saat Robert Barclay dari Inggris mengkombinasikan teknologi pencetakan transfer abad ke - 19 dengan mesin cetak putar yang diciptakan oleh Richard March Hoe pada tahun 1843.
Hasilnya adalah mesin cetak litografi offset rotary yang pertama, yang mengganti penggunaan batu datar dengan silinder logam. Silinder yang digunakan untuk offset ini dilapisi dengan karton khusus yang berfungsi untuk memindahkan gambar dari batu ke permukaan logam.
Inovasi dalam teknologi pencetakan offset selanjutnya dihubungkan dengan dua penemu yang bekerja secara mandiri, yaitu Ira Washington Rubel dari Amerika Serikat dan Cašpar Hermann, seorang imigran dari Jerman yang tinggal di AS. Sekitar tahun 1904, keduanya mengembangkan mesin cetak yang menerapkan metode pencetakan tidak langsung, yaitu dari pelat cetak ke rol karet dan kemudian ke selembar kertas.
Ira Washington Rubel dan Penemuannya yang Tidak Sengaja
Saat fotografi mulai dikenal di awal abad ke-20, litografi yang sebelumnya sangat populer mulai kehilangan daya tariknya. Sebaliknya, fotoengraving mengalami pertumbuhan yang signifikan.
Namun, ketika Rubel, yang sedang menggunakan mesin cetak Barclay, keliru dengan tidak memasukkan kertas ke dalam proses pencetakan, ia menemukan bahwa alas karet (yang berfungsi untuk menggerakkan kertas ke dalam mesin) menghasilkan gambar yang jauh lebih tepat dibandingkan logam. Setelah metode pencetakan ini diperbaiki, mesin cetak offset kembali mengalami peningkatan yang pesat.
Cašpar Hermann Menciptakan Mesin Cetak Offset Web Pertama
Sekitar waktu yang sama, imigran Amerika Cašpar Hermann dari Königsberg, Jerman, mengubah mesin cetak rotari untuk buku menjadi mesin cetak offset. Ia memulai dengan model yang ia buat untuk Harris Automation Press Company di Niles, Ohio.
Setelah kembali ke Jerman pada 1907, Hermann merencanakan berbagai pengembangan lebih lanjut. Salah satunya adalah mesin cetak offset gulungan pertama, di mana kertas dalam bentuk gulungan berkelanjutan dimasukkan ke dalam mesin cetak.
Setelah proses pencetakan, halaman-halaman tersebut dipisahkan dan dipotong sesuai ukuran yang diinginkan. Namun, gagasan Hermann baru dapat direalisasikan pada 1910, ketika ia mulai berkolaborasi dengan Vogtländische Maschinenfabrik AG (VOMAG). Mesin cetak offset gulungan pertama akhirnya diperkenalkan di Leipzig pada 1912. Ini merupakan prototipe dari mesin cetak offset modern yang masih digunakan sampai sekarang.
Perkembangan Offset di Era Modern
Pada tahun 1962, Heidelberg meluncurkan KOR (Klein Offset Rotation), mesin offset kecil pertama yang memanfaatkan unit pendek untuk penyebaran tinta merah dan alat pencegah, yang mampu menghasilkan hingga 40.000 unit sampai dengan tahun 1986. Penemuan ini meningkatkan efektivitas dalam produksi besar-besaran untuk surat kabar dan buku.
Ketika sampai di akhir abad ke-20, teknologi Computer-to-Plate (CTP) muncul sekitar tahun 1995, yang memungkinkan gambar dipindahkan langsung dari komputer ke pelat aluminium tanpa membutuhkan proses film sebagai perantara.
Untuk mengurangi waktu persiapan hingga 70% dan mengurangi limbah kimia hingga 90%. Pelat tanpa air seperti Kodak Sonora menghilangkan penggunaan air, yang membantu mengurangi kesalahan dan ramah lingkungan.
Saat ini, mesin offset modern memasukkan kecerdasan buatan untuk kalibrasi otomatis, mencapai resolusi 2400 DPI, dan mengkombinasikannya dengan pencetakan digital untuk kebutuhan sesuai permintaan, tetap unggul dalam industri kemasan dan pencetakan skala besar berkat kemampuannya mencetak pada berbagai jenis media, termasuk karton tebal.
Cetak offset telah berkembang sejak penemuan yang tidak disengaja oleh Ira Rubel dan inovasi oleh Caspar Hermann di awal abad ke-20 menjadi metode pencetakan utama hingga saat ini, dengan perkembangan seperti CTP dan AI yang meningkatkan efisiensi, mutu, serta keberlanjutan. Sejak mesin rotary pertama karya Robert Barclay pada tahun 1875 hingga sistem terkini, offset terus menjadi pilihan terbaik untuk produksi dalam jumlah besar berkat prinsip air dan minyak yang dapat diandalkan, mendukung sektor kemasan, buku, dan periklanan secara internasional.
Siap untuk memperbaiki branding merek Anda dengan cetakan offset yang berkualitas?
Segera Hubungi Admin Prima Print untuk mendapatkan konsultasi tanpa biaya, proses yang cepat, dan solusi kustom untuk kebutuhan bisnis anda yang ramah lingkungan.