Posted on 24 Aug 2022

Sebelum mencetak sebuah desain, ada baiknya untuk memeriksa kembali file desain yang akan digunakan. Terdapat beberapa permasalahan yang timbul seperti kualitas gambar yang terlihat buram, pecah dan warna yang kurang sesuai setelah dicetak. 

Berikut beberapa faktor yang harus disiapkan dan diperiksa kembali dalam file desain sebelum dicetak :

Format File Desain & Font 

format penyimapanan file sangat mempengaruhi hasil cetak, jika pada printing digital file jgp dapat digunakan lain hal dengan percetakan offset, di dalam percetakan offset file jpg tidak dapat diproses, file desain harus menggunakan format adobe illustrator atau corel draw. dengan tipe format ini maka kesalahan dapat dimimalisir dan hasil cetak pun akan jauh lebih jernih. 

Resolusi Gambar

File yang akan dicetak umumnya memiliki 300dpi (dot per inch). Dpi adalah tingkat kerapatan titik warna pada sebuah gambar. Gambar 300dpi artinya dalam 1 inch memiliki 300 titik warna. apabila dibawah standart tersebut maka gambar akan blur bahkan bisa pecah jika dicetak. 

Mode Warna CMYK

Ada 2 mode warna yaitu RGB dan CMYK. Perbedaan paling mendasar adalah RGB ditujukan untuk tampilan secara digital, sedangkan CMYK merupakan warna substractive yang terdiri dari Cyan, Magenta, Yellow dan Black dan menjadi standar yang digunakan untuk media cetak. jadi pastikan sebelum diprint file desain sudah diconversi menjadi cmyk bukan rgb. hal ini untuk menyesuaikan warna yang ada dimonitor. 

Format penyimpanan file sangat mempengaruhi hasil cetak. Format file yang disarankan adalah file vektor. Dapat berupa pdf, ai, cdr. Tidak disarankan menggunakan file format jpg, karena file dengan format ini tidak tajam dan blur.

Ukuran dan ketebalan Font

Font adalah satu elemen penting dalam sebuah desain. Agar sebuah font dapat tercetak dengan baik, gunakan font yang tegas, jelas, dan rapi. Hindari penggunaan font yang terlalu rumit dan sulit diproses oleh desainer.